Ketika aku duduk terpejam merasakan
kesendirian ditengah keramaian,
Kau datang mengulurkan tanganmu dan
memberiku nafas disetiap sela langkah hari hariku..
Kau datang tanpa ku tau seperti apa
wujudmu…
Kau datang tanpa ku tau seperti apa
senyummu…
Setidaknya, walau dengan sebuah perkenalan
singkat, kau memberiku sebuah kelegaan didalam sebuah kesesakan yang seolah
menjerat hari hari yang ku genggam…
Apakah kau akan selamanya menjadi “Angin”
dihidupku…?? Yang hanya datang tanpa bisa dilihat, namun bisa dirasakan…
Apakah kau hanya sebuah “Pelangi” yang
hanya muncul sesekali di dalam hidupku, dan perlahan pergi menghilang
meninggalkanku kembali sendiri…?
Aku hanya berharap kau menjadi “Matahari”
yang selalu hadir memberikan cahaya disetiap pagi tanpa pernah hilang
sedikitpun dari dunia ini…
Namun yang ku tahu… sekarang kau adalah
“Angin”…
Aku yang berdiri menunggumu pun tak pernah
tahu kapan “Angin” itu datang…
Kadang ia datang…
Namun terkadang dia menghilang…
Dia tidak pernah bisa dipahami dan mungkin
dia juga tak berharap untuk dipahami…
Sekarang… setelah “Angin” itu tahu bahwa
aku mengaguminya…
Dia tampak mejauh… dan perlahan – lahan
pergi… menghilang dari hidupku…
Dan barulah aku sadar… ternyata “Angin” itu
hanya singgah sejenak di kehidupanku, lalu pergi berhembus ke hati yang lain…
mencari sebuah ruang hati yang tepat untuk ia singgahi…
Hay “Angin” … aku akan selalu berdoa di
setiap aku melipat tanganku di dalam gereja dan berharap semua lalu
perjalananmu berhenti di dalam sebuah pelabuhan yang tepat untuk kau singgahi…
Tapi ingatlah aku ketika kamu merasa
sendiri…
Karena aku akan tetap disini…
Menunggumu…
Untuk menyapaku kembali… :)
0 komentar:
Posting Komentar