Selasa, 23 April 2013

Menjelaskan Kesepian.. :)



Waktu merangkak dengan cepat, merangkak yang kita rasa lambat ternyata bergerak seakan tanpa jerat. Semua telah berubah, begitu juga kamu, dan aku. Bahkan waktu telah menghapus aku dalam harimu, begitu juga kamu di dalam hariku. Waktu telah memutar balikkan segalanya yang sempat indah. Tak ada yang pernah tahu, kapan perpisahan menjadi penyebab kegelisahan. Aku yang menjalani, aku yang berlari namun kamu tak pernah meyakini, bakan pergi, berlalu, hilang, dan dengan sengaja menghancurkan rasa yang telah ku ukir indah. Aku tidak punya hak untuk menebak. Kan ku biarkan… dan kan’ ku relakan kau pergi.. Kau bilang, aku harus ikhlas walau terasa begitu menyakitkan. Tapi.. siapa yang tahu perasaan seseorang yang terdalam? Mulut bisa berkata, tapi hati sulit berdusta. Kalau boleh jujur, semua terasa asing dan berbeda.
Bagaimana aku bisa menjelaskan banyak hal yang mungkin saja tidak kamu rasakan? Aku berada di lorong – lorong gelap dan menunggu rengkuhan jemarimu mempertemukan ku pada cahaya terang. Namun, bahkan tanganmu saja enggan menyentuh setiah celah dalam jemariku, dan penyelamatan yang kunantikan tetap saja enggan datang. Harapanku terlalu jauh… perpisahan seperti mendorongku pada realita dan kenyataan yang selama ini kutakutkan. Kehilangan mempersatukanku pada air mata yang sering kali jatuh tanpa sebab.. Yaa.. aku kehilangan kamu.. selain jarak yang semakin memisahkan antara kamu dan aku.. hatimu pun tak dapat lagi ku tilik karena pintumu tak lagi terbuka lebar.. kamu yang dulu berbeda dengan dirimu yang sekarang.. aku tak dapat menjamah hari – harimu, aku tak dapat bercerita dan berbagi tawa, karna aku enggan hadir di tengah – tengah ceritamu. Bagaimana rasanya jika kamu yang menjadi aku..?? Bagaimana hati mu..??
Tak banyak yang ingin ku jelaskan, saat kesepian menghadangku. Aku tak tahu dan tak mau memikirkan keadaan yang tak mungkin kembali seperti dulu. Aku tak punya hak untuk memintamu kembali, karena aku bukanlah siapa – siapamu. Masih adakah yang perlu kupaksakan jika bagimu aku tidak pernah jadi tujuan?? Tidak munafik, aku merasa kehilangan. Dulu aku terbiasa dengan candaan dan perhatian kecilmu, namun segalanya tiba – tiba hilang, menguap.
Mungkin ini juga salahku. Aku terlalu bodoh untuk rela membuang waktuku hanya untuk menunggu dan bertahan dalam diamku. Namun aku sering kali tidak mengerti akan rasamu. Aku yang lebih lama menantimu. Aku yang lebih lama menunggumu. Aku yang lebih kuat mencintaimu. Namun mengapa harus dia yang mengisi hatimu??? Yaa… Ini bukan salah mu.. dan bukan juga salahnya.. Itu hak mu. Pilihlah sesukamu. Tapi, tak mungkin matamu terlalu buta dan hatimu terlalu cacat untuk tahu bahwa aku mencintaimu. Sekarang, aku harus belajar untuk tidak peduli, aku harus belajar memaafkan, juga merelakan. Anggap saja itu bukanlah kisah yang terlalu penting. Film “You are the apple of my eyes” menyadarkan aku, betapa sakitnya jika mengetahui orang yang selama ini diperjuangkan, memilih orang lain lalu kita yang sudah lebih lama mencintainya dengan segala usaha, harus belajar mengikhlaskannya. Yaa.. itulah aku dan perjuanganku.  Aku merasakan sesak yang sama dan aku tahu aku akan sesedih ini, namun aku tetap berusaha menghindar dari air mata sekuat yg aku bisa. Tapi kau tahu kan, aku adalah wanita yang paling tidak kuat menahan kesedihan..? Aku iklas jika hatimu memang memilihnya untuk memiliki hatimu. Dengan segala sakit yang tertahan di dalam hati, aku harus benar – benar belajar mengabaikan segala rasa yang telah terukir disini. Sekeras apa pun usahaku untuk berjuang melupakan dan merelakanmu pergi, tetap saja goresan yang tertanam dalam ini sangat sulit untuk sembuh dan selalu saja menambah rasa perih ketika aku melihat statusmu untuknya. Tolong, jangan tunjukkan rasa saling cinta kalian di depanku… aku sakit jika aku membacanya, apalagi mendengarnya…
Yang aku perjuangkan.. Yang kau abaikan.. :)

"Salah satu hal yang paling menyakitkan adalah ketika  orang yang kamu cintai mencintai orang lain" :)


With Love..

1 komentar:

  1. cinta itu abstraksi..
    cinta itu belajar menerima dan merelakan..
    cinta itu mengepul dalam secawan anggur, atau bahkan mungkin berkarat diujung belati.
    cinta itu kamu!
    maka, cepat katakan!
    cepat selesaikan gundahmu sebelum tirai ditutup dari langit

    BalasHapus